MAMA/EYANG/MBAH/KYAI KHAER : KYAI PENDEKAR PENCAK SILAT " CIMANDE " BOGOR
MAMA/EYANG/MBAH/KYAI KHAER : KYAI PENDEKAR PENCAK SILAT " CIMANDE " BOGOR
Posted by Zaki CJI, 2 November 2025
Mama Jhaer : Pencipta Cimande
Join our WhatsApp channel for updates!
Follow usSEJARAH SILAT DI BOGOR
SEJARAH Ada 3 versi utama yang sering diperdebatkan, yaitu : Versi Pertama Ini adalah versi yang berkembang di daerah Priangan Timur ( terutama meliputi daerah Garut dan Tasikmalaya dan juga Cianjur selatan ). Berdasarkan versi yang ini, Abah Khaer belajar Silat dari istrinya. Abah Khaer diceritakan sebagai seorang pedagang ( dari Bogor sekitar abad 17 sampai abad 18 ) yang sering melakukan perjalanan antara Batavia, Bogor, Cianjur, Bandung, Sumedang dan sebagainya. Dimana dalam perjalanan tersebut dia sering dirampok, itu terjadi sampai istrinya menemukan sesuatu yang berharga. Suatu waktu, ketika Abah Khaer pulang dari berdagang, dia tidak menemukan istrinya ada di rumah, padahal saat itu sudah menjelang sore hari, dan ini bukan kebiasaan istrinya meninggalkan rumah sampai sore. Dia menunggu dan menunggu, sampai merasa jengkel dan khawatir, jengkel karena perut lapar belum diisi dan khawatir karena sampai menjelang tengah malam istrinya belum datang juga. Akhirnya tak lama kemudian istrinya datang juga, hilang rasa khawatir, yang ada tinggal jengkel dan marah. Abah Khaer bertanya kepada istrinya, " Ti mana maneh ? " ( Dari mana kamu ? ), tetapi tidak menunggu istrinya menjawab, melainkan langsung mau menempeleng istrinya. Tetapi istrinya malah bisa menghindar dengan indahnya dan membuat Abah Khaer kehilangan keseimbangan. Ini membuat Abah Khaer semakin marah dan mencoba terus memukul, tetapi semakin mencoba memukul dengan amarah, semakin mudah juga istrinya menghindar. Ini terjadi terus sampai Abah Khaer jatuh kelelahan dan menyadari kekhilafannya, dan bertanya kembali ke istrinya dengan halus " Ti mana anjeun teh Nyi ? Tuluy ti iraha anjeun bisa Ulin ? " ( Dari mana kamu ? Lalu dari mana kamu bisa " Main " ? ). Akhirnya istrinya menjelaskan bahwa ketika tadi pagi ia pergi ke sungai untuk mencuci dan mengambil air, ia melihat Harimau berkelahi dengan 2 ekor monyet ( Salah satu monyet memegang ranting pohon ). Saking indahnya perkelahian itu sampai - sampai ia terkesima, dan memutuskan akan menonton sampai beres. Ia mencoba mengingat semua gerakan baik itu dari Harimau maupun dari Monyet, untungnya baik Harimau maupun Monyet banyak mengulang - ngulang gerakan yang sama, dan itu mempermudah ia mengingat semua gerakan. Pertarungan antara Harimau dan Monyet sendiri baru berakhir menjelang malam. Setelah pertarungan itu selesai, ia masih terkesima dan dibuat takjub oleh apa yang ditunjukan Harimau dan Monyet tersebut. Akhirnya ia pun berlatih sendirian di pinggir sungai sampai betul - betul menguasai semuanya dan itu menjelang tengah malam. Apa yang ia pakai ketika menghindar dari serangan Abah Khaer, adalah apa yang ia dapat dari melihat pertarungan antara Harimau dan Monyet itu. Saat itu juga, Abah Khaer meminta istrinya mengajarkan dia. Ia berpikir, 2 kepala yang mengingat lebih baik daripada satu kepala. Ia takut apa yang istrinya ingat akan lupa. Dia berhenti berdagang dalam suatu waktu, untuk melatih semua gerakan itu, dan baru berdagang kembali setelah merasa mahir. Diceritakan bahwa dia bisa mengalahkan semua perampok yang mencegatnya, dan mulailah dia membangun reputasinya di dunia persilatan.
Bersambung
Bandung, Minggu, 2 Oktober 2025
Muhammad Zaki Mubarrok