CITARUM HANCUR ( 2 ) : KERUGIAN NEGARA CAPAI Rp 16.060 - Rp 24.637,5 TRILIUN !
Posted by Zaki CJI, 4 April 2025
Sungai Citarum hancur, Urat Nadi Jawa Barat mati
Manusia normal tidak akan pernah bisa hidup tanpa air.
Tubuh manusia lebih dari 70 % unsur air.
Jadi,
Rahayat " Manusa " Jawa Barat tanpa air adalah sebuah kemustahilan nyata.
Air Sungai Citarum wajib ada dan lestari selamanya.
Air Sungai Citarum menggerakan dan menghidupkan turbin PLTA di tiga Waduk Besar :
Pembangkit Listrik Tenaga Air " PLTA " JATILUHUR
Pembangkit Listrik Tenaga Air " PLTA " SAGULING
Pembangkit Listrik Tenaga Air " PLTA " CIRATA
Pulau Jawa, Madura dan Bali bisa menyala akibat aliran listrik dari tiga PLTA tersebut sejak tahun 1965 sampai 2025.
Mari kita " mikir " merenung dan berhitung sejenak !
[ Bangsa Indonesia sejak merdeka tanggal 17 Agustus 1945 sampai detik ini tidak pernah berhitung. " Lemah Cai " Tanah Air Indonesia sengaja dirusak permanen, terstruktur dan masiv. Terutama Sungai Citarum sejak tahun 1980 -an. ]
Kalau aliran listrik mati dari Jatiluhur, Saguling dan Cirata ( cukup ) hanya 24 jam saja se Jawa, Madura dan Bali pun mati dan berapa triliun kerugian negara ( pabrik, industri, fasilitas umum dan Rumah Sakit ) ?
Kerugian akibat pemadaman listrik di Jawa, Madura dan Bali selama 24 jam dapat dihitung berdasarkan beberapa faktor, seperti :
1. Kerugian industri dan pabrik
2. Kerugian fasilitas umum ( rumah sakit, sekolah, dll. )
3. Kerugian ekonomi ( perdagangan, jasa, dll. )
4. Kerugian lain - lain ( transportasi, komunikasi, dll. )
Namun, perlu diingat bahwa perhitungan kerugian ini sangat kompleks dan memerlukan data yang akurat.
Berikut adalah perkiraan kerugian yang dilaporkan oleh beberapa sumber :
- Kerugian industri dan pabrik : Rp 10 - 15 triliun ( sumber : Kamar Dagang dan Industri Indonesia )
- Kerugian fasilitas umum : Rp 1 - 2 triliun ( sumber : Kementerian Kesehatan )
- Kerugian ekonomi : Rp 5 - 10 triliun ( sumber : Bank Indonesia )
Dengan demikian, total kerugian yang dapat terjadi akibat pemadaman listrik selama 24 jam di Jawa, Madura dan Bali dapat mencapai Rp 16 - 27 triliun.
Namun, perlu diingat bahwa perhitungan ini hanya perkiraan dan dapat berbeda - beda tergantung pada beberapa faktor.
Jadi kerugian matinya aliran listrik dari tiga PLTA tersebut ( secara permanen ) dalam satu tahun mencapai ?
Jika kita asumsikan bahwa pemadaman listrik selama 24 jam terjadi sekali dalam setahun, maka kerugian total dalam satu tahun dapat dihitung sebagai berikut :
Kerugian per tahun = Kerugian per pemadaman x Jumlah pemadaman per tahun
Kerugian per tahun = Rp 16 - Rp 27 triliun x 1
Kerugian per tahun = Rp 16 - Rp 27 triliun
Namun, jika pemadaman listrik terjadi lebih dari sekali dalam setahun, maka kerugian total dalam satu tahun dapat lebih besar.
Contohnya :
- Jika pemadaman listrik terjadi 2 kali dalam setahun, maka kerugian total dalam satu tahun dapat mencapai Rp 32 - Rp 54 triliun.
- Jika pemadaman listrik terjadi 3 kali dalam setahun, maka kerugian total dalam satu tahun dapat mencapai Rp 48 - Rp 81 triliun.
Perlu diingat bahwa perhitungan ini hanya perkiraan dan dapat berbeda - beda yang sangat bergantung pada beberapa faktor.
Dahsyat !
Kalau terjadi kehancuran/kerusakan total setahun penuh ( dihancurkan manusia/manusa, bencana alam besar ) 365 hari berapa kerugian negara ?
Jika kita asumsikan bahwa kerugian per hari akibat pemadaman listrik dan kerusakan infrastruktur lainnya adalah sekitar Rp 44 - Rp 67,5 miliar ( berdasarkan perhitungan sebelumnya ), maka kerugian total dalam satu tahun dapat dihitung sebagai berikut :
Kerugian per tahun = Kerugian per hari x Jumlah hari
Kerugian per tahun = Rp 44 - Rp 67,5 miliar x 365 hari
Kerugian per tahun = Rp 16.060 - Rp 24.637,5 triliun
Super dahsyat pisan !
Namun, perlu diingat bahwa perhitungan ini hanya perkiraan dan dapat berbeda - beda tergantung pada beberapa faktor, seperti :
- Tingkat kerusakan infrastruktur
- Jumlah penduduk yang terkena dampak
- Tingkat aktivitas ekonomi di daerah yang terkena dampak
- Efektivitas upaya pemulihan dan rekonstruksi
Perhitungan ini hanya memberikan gambaran umum tentang potensi kerugian yang dapat terjadi akibat sengaja manusa/manusia hancurkan dan bencana alam besar.
So,
VOC Belanda hanya cukup muliakan " Rempah Rempah " belaka, maka mereka bisa kaya raya sepanjang masa dengan aset capai 7,9 Triliun dollar setara lebih Rp 124.000 Triliun.
Urang Sunda, Warga Jawa Barat dan Indonesia hanya cukup " Rusak Permanen dan Hancur Leburkan " Sungai Citarum, maka negara Indonesia rugi
Rp 16.060 - Rp 24.637,5 triliun dalam satu tahun.
[ Bangsa dan Negara Indonesia hanya untuk hutang Rp 10.000
sejak Indonesia merdeka sampai detik ini sungguh Tidak Bisa Bayar ! ]
Hanya satu cara dan satu - satunya :
Suci - Bersih -kan Air Sungai Citarum !
Bandung, Kamis, 3 April 2025
Muhammad Zaki Mubarrok
CEO CJI
Citizen Journalism Interdependen